Sandbox is a multipurpose HTML5 template with various layouts which will be a great solution for your business.

Contact Info

Moonshine St. 14/05
Light City, London
info@email.com
+00 (123) 456 78 90

Follow Us

#Mengerti

Here you can find the latest #Mengerti articles.

Bukan Tak Pernah Berhasil, Kita Hanya Belum Mencoba
Read More

Bukan Tak Pernah Berhasil, Kita Hanya Belum Mencoba

Ini kisah diriku.

Aku kira selama hidup aku hanya diiringi kegagalan. Cerita ini di mulai sejak aku duduk di sekolah menengah kejuruan swasta, aku merasa gagal karena umumnya teman-teman seangakatanku memilih SMA Negeri ternama. Aku merasa gagal, karena orang tuaku memintaku secara pribadi setelah sekolah menengah ini agar aku mampu bekerja untuk membantu mereka. Hancur rasanya, mimpi yang aku buat seakan runtuh di depan mata tanpa bisa aku menolongnya. Setelah masa sekolah menengahku selesai aku gagal, melanjutkan pendidikan strata. Lagi-lagi aku menjadikan orang tuaku adalah alasan ketidakberanianku untuk mencoba. 

Andai waktu itu aku berani untuk menjelaskan mimpiku kepada orang tua, aku percaya mereka pasti membantu mendo'akan keberhasilan bukan memaksa melupakan. Andai waktu itu aku berani lelah bekerja juga belajar sebagai mahasiswa tentu gagal hanya akan menjadi kemungkinan bukan kepastian. 

Dan kini aku merasa gagal melihat pencapaian banyak orang di luar sana, tapi kali ini aku memutuskan untuk berani gagal. Aku akan mencoba dan merasakan gagal sebenarnya bukan gagal karena spekulasi yang aku buat. Karena penyesalan sejati bukan karena cerita kegagalan, tapi karena tidak pernah ada usaha untuk mencoba dan gagal tanpa sebuah jejak cerita. 

Untuk siapapun kalian yang membaca ini dan tengah mengalami kegagalan karena penolakan, atau karena mencoba dan belum berhasil. Percayalah kalian luar biasa, karena ada usaha yang bernilai amal dan juga cerita. Bukan sekedar angan yang berakhir ingin.

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day18

Keputusanmu Tak Akan Mengubah Dunia
Read More

Keputusanmu Tak Akan Mengubah Dunia

Mimpiku yang tinggi membuatku jatuh dan tenggelam yang rasanya jauh terhempas ke inti bumi. Sulit menepi karena aku sudah tenggelam ke dasar samudera, aku rasa ini akhir segalanya. Mungkin ini gambaran ketika kegagalan menghampiri diri, merasa butuh uluran tangan untuk menyelamatkan diri dari jatuh yang tak kunjung berhenti. Tentu menerima kegagalan tidak semudah mengedipkan dua mata. Namun diri, sabarlah sebentar karena Allah tidak mungkin sejahat itu. Ketika usahamu untuk merajut mimpi bertarung lelah menaikkan derajat diri pastilah Allah hanya tengah menguji bukan pergi berlari. 

Ketika seluruh dunia acuh akan kesulitan dan kegagalanmu, jelas Allah tidak. Jadi, untuk apa kita meminta dunia untuk memahami kalau pemilikNya hanya meminta kita untuk menunggu sebentar, dan bersabar. Dunia memang ada untuk menguji, bukan untuk membuatmu terlena dalam mimpi. Mimpi yang mati-matian kita lukis pada realita jelas sengsaranya akan berbeda dengan mimpi yang hanya di rajut dalam angan belaka.

Tapi tunggu, 
aku memulai ini sendiri, aku memulainya karena sadar tak bisa selalu menjadi manusia kecil di dunia yang begitu besar. Ya dunia ini besar, kesulitan dan kegagalanku tak akan membuatnya berhenti sejenak untuk memeluk lelahku atau penatku. Bumi ini selalu berputar pada porosnya. Jadi kuatkan saja pijakannya, terima saja putarannya. 

Allah menciptakan kita, karena Dia sudah menaruh potensi untuk mampu berjalan di dunia yang sulit ini.

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day19

Kemampuan Terbatas, Tapi Tekad Seharusnya Tidak
Read More

Kemampuan Terbatas, Tapi Tekad Seharusnya Tidak

Setiap manusia terlahir dengan lebih dan kurangnya, jadi kemampuannya pasti terbatas. Tapi tekad manusia seharusnya tak terbatas, Tuhan saja tidak membatasi tekad hambaNya kenapa manusia harus memilih membatasi tekadnya. Kegagalan yang datang kemarin atau hari ini bukanlah karena keterbatasan diri, mungkin sebab diri ini perlu belajar lebih dalam lagi. Saat tidak ada lagi yang dapat mempercayai dan di percayai oleh kita. Seisi dunia seakan tak cukup menjadi alasan untuk tetap bertahan. 

Kalau kita hendak membuka mata, dan pikiran bukankah tiap-tiap kita diciptakan dengan keterbatasan kemampuan. Tapi, lihat di luar sana pun orang sama seperti kita kemampuannya terbatas tapi banyak yang sukses di luar batas. Kenapa ? karena tekad mereka yang sungguh tidak berbatas. Memang diri ini hanya sebatas manusia yang biasa kenapa memaksa diri harus menjadi hebat luar biasa. Bahkan di saat kita mampu memahami bahwa kemampuan diri jumlahnya terbatas dan tekad diri tak akan berbatas adalah proses diri menjadi yang luar biasa. 

Bukankah mampu menerima ketidaksempurnaan secara sempurna adalah sebuah anugerah ? 

Jadi kawan, seharusnya tekad diri cukup untuk teman berjalan. Bukankah Tuhan tidak akan mengubah hidup kita sampai kita sendiri yang bersusah payah mengubahnya. Itu artinya Tuhan butuh tekad kita, tekad untuk mengejar kemampuan, lalu sisanya biar keajaiban Tuhan yang bekerja. 

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day20

Kita Hanya Manusia Biasa
Read More

Kita Hanya Manusia Biasa

Tuliasan ini hanya kembali menegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi manusia biasa. Air yang mengalir dari sungai menuju lautnya setiap hari, silih berganti musim dari panas ke hujan setiap tahunnya, waktu yang terus berputar lagi dan lagi mempertemukanmu pada pagi, siang, sore dan lalu malam yang berulang setiap harinya dengan kehidupan yang katamu begitu-begitu saja. 

Tiba – Tiba.....

Pikiran itu terbesit di kepalamu, membandingkan waktu, cerita, dan kehidupan orang lain dengan milikmu. Pertanyaan baru pun menyambut kegelisahanmu, bagaimana cerita mereka jauh lebih luar biasa dari ceritaku ? mengapa perjalanan kehidupanku begitu biasa dan terasa membosankan ?

Pasti setiap kali penglihatanmu melihat sesuatu yang Indah dan juga menarik, hatimu langsung takjub dengan apa yang dilihat. Tapi bukankah kita hanya memiliki 2 mata untuk melihat kehidupan orang lain, sedangkan mereka menjalankannya dengan seluruh organ tubuhnya. Dengan kelelahan fisik yang entah seberapa berat, perjuangan mental yang entah seberapa lama belum lagi perjuangan materi yang dia keluarkan untuk hidup yang sekarang mereka miliki. Maksudku, ke dua mata kita sebenarnya tidak mampu untuk menilai cerita di balik apa yang kita lihat. Dan yang tampak itu bukan kesimpulan sebenarnya.

Dan lagi pula apa yang salah dengan hidup yang begini-begini saja dan disebut sebagai manusia biasa. Bahkan kehidupan kita yang biasa ini tidak semua manusia memilikinya. Di luar sana banyak yang hidup hanya untuk hari ini, berjuang keras hanya untuk mencari makan dan minum. Duniamu yang biasa, bergulirnya masalah satu lalu berganti dengan masalah yang lain bukankah itu bukti kalau kita masih hidup ? bukankah kehidupan dan semesta ini terlalu luar biasa dan istimewa untukmu ?

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day21

Penundaan Allah Bentuk Perlindungan
Read More

Penundaan Allah Bentuk Perlindungan

Ini sebuah kilas balik cerita diri, 

Tepat setahun yang lalu aku merencanakan sebuah pernikahan. Akhirnya pasanganku memberanikan diri meminta izin kepada ke dua orang tuanya. Sebelum sampai berita ini di telinga ke dua orang tuanya kami sudah merencanakan pernikahan kami sesuai waktu yang kami inginkan. Kami merencanakan dan berharap di bulan Juni 2021 lalu kami sudah bisa melangsungkan sebuah pernikahan. Namun, sesampainya pasanganku di hadapan orang tuanya kami menemukan jawaban yang berbeda dengan ekspektasi. Orang tuanya meminta kami menikah di bulan November atau akhir tahun saja. 

Saat mendengar berita itu, jujur sebagai wanita aku sedikit kecewa. Katanya menikah sebuah ibadah kenapa harus ditunda, kenapa saat aku berharap menyegerakan sebuah ibadah tapi malah Allah tunda waktunya. Ya namanya manusia jelas aku mengeluh, aku lupa bahwa eksistensi Allah ada saat dia mengabulkan dan menunda do'a - do'a kita. 

Tapi, pelan - pelan aku pasrahkan diri dan mungkin banyak hal dalam diri yang perlu aku perbaiki sebelum mengarungi bahtera rumah tangga yang dimiliki Allah semata. Lalu kalian tahu apa yang terjadi di bulan Juni 2021, ternyata aku dan keluarga positif terkena covid 19. Saat itu aku merasa Allah tengah melihat ke arahku dan berkata, "Aku tunda yang kamu mau, hanya karena Aku tengah melindungimu dari sebuah kekecewaan yang lebih dalam." 

MasyaAllah.... tidaklah Allah tunda sesuatu untukmu, kalau waktunya memang tepat. Percayalah segala hal yang Allah tunda dari dekapanmu saat ini, hanya karena Allah ingin memberikanmu di waktu terbaikNya agar kebahagiaan yang sempurnalah yang hanya hambaNya lihat. Sahabat, sekali lagi aku ingatkan penundaan Allah hanyalah bentuk perlindunganNya bukan penghinaanNya.

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day22

Dunia Hanyalah Ruang Tunggu
Read More

Dunia Hanyalah Ruang Tunggu

Aku tahu kita pasti sepaham tentang dunia ini. Terkadang dia disajikan begitu menarik, namun kadang juga sangat tidak menarik. Keluarga, sahabat, dan mungkin pasangan yang begitu kita sayangilah yang membuat dunia ini berputar dengan kenangan manisnya. Namun dukanya pun tak kalah banyaknya, layaknya penat bekerja yang selalu berujung beban. Sibuknya badan, tapi masih tak mampu membeli sandang, pangan, papan dengan cuma-cuma malah semua hal butuh perhitungan. Padahal sudah kerja setengah mati namun hasil tetap tidak berarti. 

Tapi inilah dunia, hanya sebuah ruang tunggu. Toh, namanya juga ruang tunggu biasanya akan selalu tidak menarik, begitulah fitrah perasaan seorang manusia. Tapi dunia malah sebaliknya, sebagai ruang tunggu dia begitu banyak hebatnya, begitu dahsyat daya tariknya. Dalam kehidupan manusia, dunia yang terisi orang-orang terkasihnya tentu membuat banyak mata terlena kalau mereka hanya berdiri di sebuah ruang tunggu, dan satu persatu nama mereka akan dipanggil pulang pemiliknya. 

Kita hanya tengah menunggu pulang, pulang kepada pencipta kita Dialah Allah SWT. Semoga di ruang tunggu ini kita tak terlalu banyak menaruh hati. Semoga kita senantiasa meluruskan niat bahwa hidup kita memang untuk Dia Yang Maha Tinggi. Jangan sedih jika di ruang tunggu ini hidupmu tidak berbahagia karena bisa jadi bahagiamu di surga sana. Toh, Allah menciptakan manusia untuk menjadi penjaga bumiNya bukan sekedar penikmat duniaNya. 

#Pejuang30Dwc

#30DWCjilid33

#30Dwc

#Day22

Menjadi Pasangan Milenium
Read More

Menjadi Pasangan Milenium

Ke khawatiran sebagai perempuan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, tentulah perasaan wajar yang tak bisa kita pungkiri. Karena kewajiban mempertahankan bahtera ini sampai napas tak lagi berhembus dari dalam diri. Berharap melewati banyak waktu ke waktu dengan dia yang telah Dia pilih adalah do'aku yang mendalam. Menjadi pasangan milenium, pasangan yang sampai di angka 1000 tahun. Iya 1000, mungkin akan ada yang bertanya mana cukup umurnya.

Iya, karena aku tak ingin hanya di pinang di dunia tapi aku ingin pinangan ini sampai di akhirat kelak. 1000 tahun dengan orang yang sama. Hidup dengan seseorang yang bertumbuh di akhir zamanNya, tentulah tantangannya tak akan mudah. Terkadang hati tersulut keinginan menjadi pasangan yang memabukan banyak pasang mata. Yang tentunya nanti akan mendapatkan pujian bahwa kita adalah sebuah couple goals yang istimewa.

Padahal di puji banyak mata tak akan jadi jaminan kehidupan kita menjadi bahagia. Padahal pujian tak akan menjamin hidup kita besok akan terasa mudah. Kalau tujuan kita akhirat, tentulah ketenangan hidup akan menjadi prioritas utamanya. Untuk kita yang kini tengah berlayar dalam sebuah bahtera rumah tangga, bercita-citalah meraih ridhoNya. Karena ratusan like dan komentar manusia tentang baiknya pernikahan kita tak akan mampu menjauhkan kita dari godaan dan gangguan dalam bahtera ini. 

Namun ridhoNya, InsyaAllah akan mencukupkan hidup kita, membahagiakan hati kita dengan tenang. Dan ketenangan adalah hadiah terbesar dalam sebuah kehidupan .

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day23

Hidupmu ini Adalah Upaya Bukan Budaya
Read More

Hidupmu ini Adalah Upaya Bukan Budaya

Di masa ini semua terlihat hebat, hanya karena mengikuti cara hidup pada umumnya. Dikucilkan hanya karena tidak menjadi bagian dari banyaknya keputusan yang di pilih orang lain. Begitulah ukuran hidup benar yang di pandang baik oleh manusia di masa ini. Kalau menurut ustadz Felix Siauw kita mengira bahwa yang banyak itulah yang benar, sampai kita lupa bahwa yang benar itu jumlahnya terkadang memang lebih sedikit. 

Di sini aku ingin menuliskan bahwa keputusan hidup kita tidak tergantung pada umumnya keputusan hidup orang lain. Toh, selagi yang umum itu masih manusia peluang salah dan khilafnya akan sama besarnya dengan kita. Sebelum kita bisa menepis komentar orang lain tentang pilihan hidup kita. Sadari dulu bahwa ini hidup kita, kebahagiaan kita kedepannya tergantung keputusan kita hari ini. Bukan karena pilihan orang lain yang berhasil mengintervensi kita. 

Sahabat, hidup kita ini adalah sebuah upaya bukan sekedar budaya. Hidup kita adalah sebuah upaya memberikan iman terbaik kepada Sang Khaliq bukan berusaha menaikkan minat sang makhlukNya kepada diri kita. Jadikan hidup ini sepenuhnya adalah sebuah upaya bukan sekedar budaya belaka. Tidak apa menjadi berbeda jika yang kita pilih memang sesuai aturanNya, karena sejatinya kita ini bukan siapa-siapa tanpaNya.  

Dan aku berharap, kalaulah hidup kita ini hadir karena usahaNya maka bergeraklah dengan upaya untuk menyembahNya bukan sekedar mengikuti pilihan pada umumnya.

Paginya Seorang Istri
Read More

Paginya Seorang Istri

Paginya seorang istri, hal ini sebelumnya tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya selalu berpikir, "kalau memang sudah jadi istri pasti bisa." Pikir saya saat belum menyandang status sebagai seorang istri. Begitu status berubah ketika akad diucapkan, saat itulah kebingungan baru saya rasakan. 

Jadi, besok pagi apa yang harus dilakukan untuk si dia yang baru saja menghalalkan. Begitulah batin bergumam sesaat kalimat sah dilatunkan para saksi. Dan kenyataanya MasyaAllah, ternyata pagi hari seorang istri tak semudah saya kira. Memang sebagai perempuan untuk hal-hal yang berbau urusan rumah tentu bukan hal asing. Karena membantu orang tua menjadi hal biasa dalam kehidupan sebelumnya. Namun, ketika menjadi seorang istri tugas saya bukan lagi tentang membantu tapi menjadi peran utama dalam mengurus rumah tangga. 

Lelah ? sudah pasti, tetapi untungnya Allah mampukan saya yang begitu lemah ini untuk tetap menikmati ladang pahala dalam mengurus suami dan tetap berkarya untuk menulis dan bekerja. Dalam hal ini yang saya ingin bagi adalah ketika kita memilih membaktikan diri menjadi hamba Allah lewat status yang mulia yaitu seorang istri, bantuan Allah itu nyata. Asal niatnya sungguh-sungguh menjadi istri yang taat di mata Dia Yang Memberi status bukan hanya sekedar untuk suami. 

Sebelumnya pagi yang hadir dengan sejuta keluhan, khawatir macet, deadline pekerjaan. Kini berganti rasa syukur yang tiada henti karena setiap gerak yang lelah ini InsyaAllah Allah ganti dengan kebaikan di dalamnya Aamiin Ya Rabbal Alamiin. Belum lagi si dia yang selalu mendo'akan sebelum pamit bekerja. Yang dia katakan, "semoga Allah ridho." 

Iya benar dalam hidup ini menjadi apapun kita semoga dari mulai pagi sampai terbenamnya matahari Allah ridho. 

Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day27

Bagaimana Dengan Senjamu ?
Read More

Bagaimana Dengan Senjamu ?

Untukku senja adalah saat kewajiban mencari nafkah telah ditunaikan, badan yang bekerja sejak terbitnya matahari hingga perginya sang mentari pun akhirnya sudah terselesaikan. Untukku senja adalah waktu lelahnya badan juga pikiran yang menyatu dengan banyaknya beban. Berulang-ulang senja yang terjadi, berulang pula lelahnya malah terkadang makin menjadi-jadi. 

Namun, ku tengok banyak orang yang pulang di kala senja dengan gerobaknya, sepedanya, atau becaknya. Wajah mereka tak selalu semurung diriku. Mereka layaknya pejuang yang menang di medan perang, yang selesai menunaikan kewajiban di pagi hari dan gugur secara terhormat di sore hari. Bukan, bukan dari hasil yang mereka dapat tapi karena syukur yang mereka senantiasa tunujukan dari wajah lelah mereka. 

Akhirnya pandanganku tentang lelahnya senja berubah, karena lelah di senjaku mungkin adalah impian banyak orang di luar sana. Deadline-deadline yang muncul menjelang senja pun merupakan harapan kebanyakan pihak di luar sana. Dan aku mulai mempercayai kata pujangga bahwa senja itu akan selalu romantis bagi mereka yang optimis. Bahwa hidup adalah keajaiban, dan senja adalah salah satu bagiannya. 

Saat hal itu aku terapkan senja seketika berubah, jingganya selalu menjadi alasan bahagia karena raga yang pergi dari rumah senja kembalikan untuk pulang dengan ramah tamah. Hari yang penuh dengan penat dan tuntutan kini dijembatani senja untuk bertemu malam agar tubuh yang sudah lelah bergerak bertemu tempat peraduan untuk beristirahat. 

Lalu, bagaimana kamu memandang senjamu ?

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day27