Sandbox is a multipurpose HTML5 template with various layouts which will be a great solution for your business.

Contact Info

Moonshine St. 14/05
Light City, London
info@email.com
+00 (123) 456 78 90

Follow Us

#Manusia

Here you can find the latest #Manusia articles.

Jangan Lupa Kita Hanya Manusia
Read More

Jangan Lupa Kita Hanya Manusia

Beberapa hari mungkin kita akan merasakan sedih, lalu berganti kesal yang datang beberapa pekan. Tak disangka-sangka kecewa malah menambah remuknya punggung yang sudah terlalu banyak beban. Dan di saat-saat itulah kadang ada sedikit bahagia bagai seteguk air yang menghilangkan dahaga. Ya namanya juga kehidupan, bahkan ini yang terjadi pada tiap-tiap manusia di belahan dunia mana pun. 

Tidak ada manusia yang dilahirkan dengan kemampuan untuk berbahagia selama hidupnya. Atau dilahirkan mutlak hanya untuk merasakan kepahitan dunia. Semua sama takarannya untuk yang berlimpah keuangan mungkin keluargalah ujiannya. Bagi yang memiliki keluarga sempurna mungkin kesehatanlah ujiannya. Bagi yang pendidikannya begitu mudah iya jalani mungkin biayalah menjadi kendalanya. Bagi yang biayanya lebih dari cukup tuntutan orang tualah bebannya. Kita semua ini sama hanya seorang manusia biasa. 

Janganlah lupa manusia diciptakan memang untuk diuji, bukankan begitu yang Allah tuliskan dalam kitabNya. Ujianmu bukanlah jaminan bahwa Tuhan membencimu, dan bahagiamu bukanlah jaminan kelak surga menjadi milikmu. Kita sama takarannya, waktu kita sama hanya 24 jam sehari tidak ada yang Allah lebihkan atau kurangkan. 

Jangan lupa kita hanya manusia dan hidup kita sudah ada aturannya. Jangan lupa kita hanya pemain kehidupan bukan penulis skenarionya. Hiduplah dengan renungan ada Dzat yang begitu teliti mengatur setiap detik hidup kita, dari mulai kedipan mata sampai berakhirnya napas kehidupan. Dengan begitu kita bisa menjadi manusia yang tak bertindak seolah takdir bisa negosiasi dan kekuatan Allah hanya sekedar basa-basi. 

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc|

#Day11

Amanah Manusia Bukan Hanya Untuk Diakui
Read More

Amanah Manusia Bukan Hanya Untuk Diakui

Manusia, makhluk sosial yang tak mampu menjalani kehidupannya sendiri. Dia butuh bantuan dan dibutuhkan untuk membantu sesamanya. Dan tentu harus saling tolong menolong dalam kebaikan tentunya. Namun, makhluk sosial yang seharusnya saling tolong menolong ini definisinya mulai berganti.

Bukankah tolong menolong itu berarti harus mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan umum. Kenapa kini kebanyakan kita berpikir bahwa kebanyakan orang di luar sana harus menolong kita, kini semua berubah yang umum harus berkorban untuk kepentingan pribadi. Semua beralasan karena manusia sebagai makhluk sosial perlu diakui sekitar. 

Bukankah setiap episode kehidupan kita sudah diakui sebagai makhluk, tanpa pengakuan manusia lainnya Allah sudah mengakui. Meskipun tak ada sepasang matapun yang melihat Allah bahkan mencatat. Karena setiap amanah diri ini sejatinya memang bukan untuk diakui di dunia. Tetapi bekal yang harus kita jaga niatnya sampai nanti hari pengadilan Allah tiba. 

Saat kita dijauhkan dari pengakuan manusia, mungkin Allah tengah begitu mencurahkan pengakuannya terhadap kita. Karena berpikir hambanya tidak pantas hanya mendapat pengakuan sesama hamba, tapi Rabbnya langsung yang mengakui amanahnya. 

Percayalah amanah yang dibawa tanpa rasa jumawa karena hadirnya pujian, pasti hitungannya lebih mulia. Amanah yang dibawa hanya untuk sebuah pengakuan semua akan berakhir membebankan. 

Kalau amanahmu sebagai khalifahnya Allah hanya untuk sebuah pengakuan, apa yang akan kamu bawa saat hari pengadilan ?

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day15

Kita Hanya Manusia Biasa
Read More

Kita Hanya Manusia Biasa

Tuliasan ini hanya kembali menegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi manusia biasa. Air yang mengalir dari sungai menuju lautnya setiap hari, silih berganti musim dari panas ke hujan setiap tahunnya, waktu yang terus berputar lagi dan lagi mempertemukanmu pada pagi, siang, sore dan lalu malam yang berulang setiap harinya dengan kehidupan yang katamu begitu-begitu saja. 

Tiba – Tiba.....

Pikiran itu terbesit di kepalamu, membandingkan waktu, cerita, dan kehidupan orang lain dengan milikmu. Pertanyaan baru pun menyambut kegelisahanmu, bagaimana cerita mereka jauh lebih luar biasa dari ceritaku ? mengapa perjalanan kehidupanku begitu biasa dan terasa membosankan ?

Pasti setiap kali penglihatanmu melihat sesuatu yang Indah dan juga menarik, hatimu langsung takjub dengan apa yang dilihat. Tapi bukankah kita hanya memiliki 2 mata untuk melihat kehidupan orang lain, sedangkan mereka menjalankannya dengan seluruh organ tubuhnya. Dengan kelelahan fisik yang entah seberapa berat, perjuangan mental yang entah seberapa lama belum lagi perjuangan materi yang dia keluarkan untuk hidup yang sekarang mereka miliki. Maksudku, ke dua mata kita sebenarnya tidak mampu untuk menilai cerita di balik apa yang kita lihat. Dan yang tampak itu bukan kesimpulan sebenarnya.

Dan lagi pula apa yang salah dengan hidup yang begini-begini saja dan disebut sebagai manusia biasa. Bahkan kehidupan kita yang biasa ini tidak semua manusia memilikinya. Di luar sana banyak yang hidup hanya untuk hari ini, berjuang keras hanya untuk mencari makan dan minum. Duniamu yang biasa, bergulirnya masalah satu lalu berganti dengan masalah yang lain bukankah itu bukti kalau kita masih hidup ? bukankah kehidupan dan semesta ini terlalu luar biasa dan istimewa untukmu ?

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day21

Penundaan Allah Bentuk Perlindungan
Read More

Penundaan Allah Bentuk Perlindungan

Ini sebuah kilas balik cerita diri, 

Tepat setahun yang lalu aku merencanakan sebuah pernikahan. Akhirnya pasanganku memberanikan diri meminta izin kepada ke dua orang tuanya. Sebelum sampai berita ini di telinga ke dua orang tuanya kami sudah merencanakan pernikahan kami sesuai waktu yang kami inginkan. Kami merencanakan dan berharap di bulan Juni 2021 lalu kami sudah bisa melangsungkan sebuah pernikahan. Namun, sesampainya pasanganku di hadapan orang tuanya kami menemukan jawaban yang berbeda dengan ekspektasi. Orang tuanya meminta kami menikah di bulan November atau akhir tahun saja. 

Saat mendengar berita itu, jujur sebagai wanita aku sedikit kecewa. Katanya menikah sebuah ibadah kenapa harus ditunda, kenapa saat aku berharap menyegerakan sebuah ibadah tapi malah Allah tunda waktunya. Ya namanya manusia jelas aku mengeluh, aku lupa bahwa eksistensi Allah ada saat dia mengabulkan dan menunda do'a - do'a kita. 

Tapi, pelan - pelan aku pasrahkan diri dan mungkin banyak hal dalam diri yang perlu aku perbaiki sebelum mengarungi bahtera rumah tangga yang dimiliki Allah semata. Lalu kalian tahu apa yang terjadi di bulan Juni 2021, ternyata aku dan keluarga positif terkena covid 19. Saat itu aku merasa Allah tengah melihat ke arahku dan berkata, "Aku tunda yang kamu mau, hanya karena Aku tengah melindungimu dari sebuah kekecewaan yang lebih dalam." 

MasyaAllah.... tidaklah Allah tunda sesuatu untukmu, kalau waktunya memang tepat. Percayalah segala hal yang Allah tunda dari dekapanmu saat ini, hanya karena Allah ingin memberikanmu di waktu terbaikNya agar kebahagiaan yang sempurnalah yang hanya hambaNya lihat. Sahabat, sekali lagi aku ingatkan penundaan Allah hanyalah bentuk perlindunganNya bukan penghinaanNya.

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day22

Dunia Hanyalah Ruang Tunggu
Read More

Dunia Hanyalah Ruang Tunggu

Aku tahu kita pasti sepaham tentang dunia ini. Terkadang dia disajikan begitu menarik, namun kadang juga sangat tidak menarik. Keluarga, sahabat, dan mungkin pasangan yang begitu kita sayangilah yang membuat dunia ini berputar dengan kenangan manisnya. Namun dukanya pun tak kalah banyaknya, layaknya penat bekerja yang selalu berujung beban. Sibuknya badan, tapi masih tak mampu membeli sandang, pangan, papan dengan cuma-cuma malah semua hal butuh perhitungan. Padahal sudah kerja setengah mati namun hasil tetap tidak berarti. 

Tapi inilah dunia, hanya sebuah ruang tunggu. Toh, namanya juga ruang tunggu biasanya akan selalu tidak menarik, begitulah fitrah perasaan seorang manusia. Tapi dunia malah sebaliknya, sebagai ruang tunggu dia begitu banyak hebatnya, begitu dahsyat daya tariknya. Dalam kehidupan manusia, dunia yang terisi orang-orang terkasihnya tentu membuat banyak mata terlena kalau mereka hanya berdiri di sebuah ruang tunggu, dan satu persatu nama mereka akan dipanggil pulang pemiliknya. 

Kita hanya tengah menunggu pulang, pulang kepada pencipta kita Dialah Allah SWT. Semoga di ruang tunggu ini kita tak terlalu banyak menaruh hati. Semoga kita senantiasa meluruskan niat bahwa hidup kita memang untuk Dia Yang Maha Tinggi. Jangan sedih jika di ruang tunggu ini hidupmu tidak berbahagia karena bisa jadi bahagiamu di surga sana. Toh, Allah menciptakan manusia untuk menjadi penjaga bumiNya bukan sekedar penikmat duniaNya. 

#Pejuang30Dwc

#30DWCjilid33

#30Dwc

#Day22

Bagaimana Dengan Senjamu ?
Read More

Bagaimana Dengan Senjamu ?

Untukku senja adalah saat kewajiban mencari nafkah telah ditunaikan, badan yang bekerja sejak terbitnya matahari hingga perginya sang mentari pun akhirnya sudah terselesaikan. Untukku senja adalah waktu lelahnya badan juga pikiran yang menyatu dengan banyaknya beban. Berulang-ulang senja yang terjadi, berulang pula lelahnya malah terkadang makin menjadi-jadi. 

Namun, ku tengok banyak orang yang pulang di kala senja dengan gerobaknya, sepedanya, atau becaknya. Wajah mereka tak selalu semurung diriku. Mereka layaknya pejuang yang menang di medan perang, yang selesai menunaikan kewajiban di pagi hari dan gugur secara terhormat di sore hari. Bukan, bukan dari hasil yang mereka dapat tapi karena syukur yang mereka senantiasa tunujukan dari wajah lelah mereka. 

Akhirnya pandanganku tentang lelahnya senja berubah, karena lelah di senjaku mungkin adalah impian banyak orang di luar sana. Deadline-deadline yang muncul menjelang senja pun merupakan harapan kebanyakan pihak di luar sana. Dan aku mulai mempercayai kata pujangga bahwa senja itu akan selalu romantis bagi mereka yang optimis. Bahwa hidup adalah keajaiban, dan senja adalah salah satu bagiannya. 

Saat hal itu aku terapkan senja seketika berubah, jingganya selalu menjadi alasan bahagia karena raga yang pergi dari rumah senja kembalikan untuk pulang dengan ramah tamah. Hari yang penuh dengan penat dan tuntutan kini dijembatani senja untuk bertemu malam agar tubuh yang sudah lelah bergerak bertemu tempat peraduan untuk beristirahat. 

Lalu, bagaimana kamu memandang senjamu ?

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day27

2022
Read More

2022

Tahun baru, sebuah perjalanan baru.

Pasti kita semua menengadahkan tangan merawat harap agar yang sedih menjadi bahagia, yang sulit menjadi mudah, dan yang sakit secepatnya sembuh. Berlomba-lomba mengingat kembali niat hati apa alasan kaki berjalan di muka bumi.

Tentu ada mimpi di dalamnya, yang harus senantiasa kita rawat perjalanannya. Bukan,bukan hanya di tanggal 1 Januari, tapi 365 hari ke depan pun harus sama daya juangnya. Jangan hanya menggebu di tanggal satu lalu lupa di tanggal dua puluh. Jangan hanya bersedia lelah di Januari tapi justru rebahan di bulan Oktober nanti.

Lucu ya, manusia itu sibuk berdoa di tanggal-tanggal tertentu seolah beranggapan eksistensi Allah hanya di tanggal 1 Januari. Padahal kapan pun, dimana pun, ketika kita mampu berdoa Allah pasti dengar, InsyaAllah pasti Allah kabulkan. Tapi ingat, cara mengabulkan seperti apa bentuknya ya terserah Allah.

Karena apa ? karena Allah Tuhannya, kita hanya hambaNya.