Mimpiku yang tinggi membuatku jatuh dan tenggelam yang rasanya jauh terhempas ke inti bumi. Sulit menepi karena aku sudah tenggelam ke dasar samudera, aku rasa ini akhir segalanya. Mungkin ini gambaran ketika kegagalan menghampiri diri, merasa butuh uluran tangan untuk menyelamatkan diri dari jatuh yang tak kunjung berhenti. Tentu menerima kegagalan tidak semudah mengedipkan dua mata. Namun diri, sabarlah sebentar karena Allah tidak mungkin sejahat itu. Ketika usahamu untuk merajut mimpi bertarung lelah menaikkan derajat diri pastilah Allah hanya tengah menguji bukan pergi berlari.
Ketika seluruh dunia acuh akan kesulitan dan kegagalanmu, jelas Allah tidak. Jadi, untuk apa kita meminta dunia untuk memahami kalau pemilikNya hanya meminta kita untuk menunggu sebentar, dan bersabar. Dunia memang ada untuk menguji, bukan untuk membuatmu terlena dalam mimpi. Mimpi yang mati-matian kita lukis pada realita jelas sengsaranya akan berbeda dengan mimpi yang hanya di rajut dalam angan belaka.
Tapi tunggu,
aku memulai ini sendiri, aku memulainya karena sadar tak bisa selalu menjadi manusia kecil di dunia yang begitu besar. Ya dunia ini besar, kesulitan dan kegagalanku tak akan membuatnya berhenti sejenak untuk memeluk lelahku atau penatku. Bumi ini selalu berputar pada porosnya. Jadi kuatkan saja pijakannya, terima saja putarannya.
Allah menciptakan kita, karena Dia sudah menaruh potensi untuk mampu berjalan di dunia yang sulit ini.
#Pejuang30dwc
#30dwcjilid33
#30dwc
#Day19