Manusia, makhluk sosial yang tak mampu menjalani kehidupannya sendiri. Dia butuh bantuan dan dibutuhkan untuk membantu sesamanya. Dan tentu harus saling tolong menolong dalam kebaikan tentunya. Namun, makhluk sosial yang seharusnya saling tolong menolong ini definisinya mulai berganti.

Bukankah tolong menolong itu berarti harus mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan umum. Kenapa kini kebanyakan kita berpikir bahwa kebanyakan orang di luar sana harus menolong kita, kini semua berubah yang umum harus berkorban untuk kepentingan pribadi. Semua beralasan karena manusia sebagai makhluk sosial perlu diakui sekitar. 

Bukankah setiap episode kehidupan kita sudah diakui sebagai makhluk, tanpa pengakuan manusia lainnya Allah sudah mengakui. Meskipun tak ada sepasang matapun yang melihat Allah bahkan mencatat. Karena setiap amanah diri ini sejatinya memang bukan untuk diakui di dunia. Tetapi bekal yang harus kita jaga niatnya sampai nanti hari pengadilan Allah tiba. 

Saat kita dijauhkan dari pengakuan manusia, mungkin Allah tengah begitu mencurahkan pengakuannya terhadap kita. Karena berpikir hambanya tidak pantas hanya mendapat pengakuan sesama hamba, tapi Rabbnya langsung yang mengakui amanahnya. 

Percayalah amanah yang dibawa tanpa rasa jumawa karena hadirnya pujian, pasti hitungannya lebih mulia. Amanah yang dibawa hanya untuk sebuah pengakuan semua akan berakhir membebankan. 

Kalau amanahmu sebagai khalifahnya Allah hanya untuk sebuah pengakuan, apa yang akan kamu bawa saat hari pengadilan ?

#Pejuang30dwc

#30dwcjilid33

#30dwc

#Day15